Jumat, 13 April 2012

INGATAN (MEMORY)

Ketika seorang siswa disuruh mengingat pelajaran, kebanyakan dari mereka susah dalam menuangkan apa yang sudah mereka pelajari. Siswa cendrung susah dalam mengundang konsep yang pernah ada dalam memori mereka untuk dituangkan dalam sebuah tulisan atau ungkapan. Mengingat merupakan salah satu dari aktivitas otak yang cukup sulit untuk dilakukan karena mengingat membutuhkan suatu rangsangan atau stimulus sehingga apa yang sudah tersimpan dalam memori siswa mudah untuk dikeluarkan.
Masyarakat awam mengira bahwa ingatan adalah tempat khusu penyimpanan informasi sehingga diduga bahwa dalam ingatan berjejel tumpukan pengetahuan masa lalu, akan tetapi pada dasarnya ingatan merupakan kumpulan reaksi elektrokimia rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik diseluruh bagian otak. Menurut Eric Jensen dan Karen Markowitz (2003:21) memberikan definisi ingatan sebagai suatu proses biologis yakni informasi diberi kode dan dibangkitkan kembali yang pada dasarnya menjadi sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dengan makhluk yang lain. Ingatan memberi manusia titik-titik rujukan pada masa lalu dan perkiraan pada masa depan.
A.      Jenis-jenis ingatan
Terdapat beberapa jenis ingatan dari sudut pandang yang berbeda diantaranya adalah :
1.         Menurut waktu
a.       Ingatan jangka pendek
Ingatan jangka pendek terlihat ketika seseorang mengingat sesuatu dalam waktu yang relatif singkat atau tidak terlalu lama seperti mengingat rumus yang agak rumit, bagi sebagian orang mengingat rumus tersebut tidak bertahan lama karena otak menganggap itu sebagai sesuatu yang berat untuk disimpan.
b.      Ingatan jangka panjang
Ingatan jangka panjang terlihat ketika seseorang mengingat nama teman yang sering bersama dia atau mengingat sesuatu yang ia senangi, hal tersebut menurut sebagian orang susah untuk dilupakan karena otak menganggap itu sebagai sesuatu yang tidak memberatkan.
c.         Menurut lamanya
a.       Ingatan persepsi langsung
Ingatan persepsi langsung disimpan selama kurang dari satu detik misalnya untuk menginterprestasikan serangkaian gambar seperti gambar yang bergerak atau serangkaian kata hingga kata tersebut diketik atau ditulis.
b.      Ingatan aktif
Ingatan aktif berlangsung cukup lama contohnya ketika seseorang melihat nomer telepon lalu ia menuliskan nomer telepon yang baru saja dilihatnya.
c.         Menurut pengkodean dan bagaimana ingatan tersebut dipanggil
a.       Ingatan implisit
Ingatan implisit merupakan ingatan yang dicapai secara organis atau secara otomatis. Ingatan ini terdiri dari 4 bentuk yaitu :
-         Ingatan procedural
Ingatan prosuderal adalah ingatan yang disimpan setelah melakukan kegiatan atau keahlian yang dipelajari, misalnya saat mengingat belajar naik motor, memancing, atau mengendarai mobil yang belum lama dikerjakan. Ingatan ini lebiih terkait dengan segala sesuatu yang sifatnya cara melakukan sesuatu.
-         Ingatan reflektif
Ingatan reflektif merupakan ingatan mendasar yang membuat manusia dapat bertahan hidup. Alur ingatan ini mengkodekan, menyimpan, dan memanggil kembali informasi secara langsug dan naluriah. Salah satu fungsi terpenting dari ingatan reflektif adalah menjauhkan manusia dari marabahaya contohnya adalah keingianan seseorang yang menginjak rem apabila ada seseorang didepannya.
-         Ingatan indrawi
Ingatan indrawi terkait dengan jalur perjalanan ingatan menuju otak mealui alur indrawi, misalnya ingatan yang ditangkap oleh mata akan disimpan sebagai gambaran nyata dalam bagian otak yang disebut korteks visual. Ingatan indrawi sering disebut sebagai ingatan visual yang merupakan cara untuk memberi petunjuk visual misalnya menggunakan symbol, benda, tempat dan lain sebagainya. Sebagai contoh seorang siswa akan mengingat tentang persegi manakala ia dihadapkan pada bangun kubus.
-         Ingatan emosional
Ingatan emosional terkait dengan semua informasi yang disimpan dalam otak sebagai akibat dari stimulasi indrawi yang sangat kuat, mulai dari rasa takut sampi gembiara.
b.      Ingatan eksplisit
Ingatan eksplisit merupakan suatu ingatan yang diperoleh melalui suatu maksud atau tujuan. Pemfungsian ingatan eksplisit membutuhkan perhatian, pemusatan perhatian dan pelatihan untuk mengingat. Ingatan ini terbagi menjadi dua yaitu :
-         Ingatan semantic
Ingatan semantic merupakan sistim penampilan ingatan yang paling lemah yaitu ingatan yang baru diproses. Seperti mengingat nama, nomor, tanggal, nomor induk dan lain sebagainya
-         Ingatan episodic
Ingatan episodic mengacu pada ingatan akan tempat, lingkungan atau peristiwa sebagai pemicu untuk membangkitkan suatu ingatan. Sebagai contoh misalnya ketika siswa ditanya bagaimana pengalaman saat di Sekolah dasar? Maka siswa tersebut teringat akan suatu peristiwa sebagai pemicu untuk membangkitkan ingatan tentang pengalaman saat di sekolah dasar misalnya peristwa saat ia mendapatkan juara umum setiap tahun dan lain sebagainya.
Terdapat satu ingatan yang beberapa ahli menggolongkannya kedalam ingatan reflektif atau ingatan emosional, yaitu ingatan lampu kilat yaitu ingatan yang terkait dengan ingatan yang sangat kuat yang ditimbulkan oleh kejadian yang mengguncang emosi yang mengejutkan. Ingatan seperti ini biasanya tertanam dalam pikiran banyak orang misalnya ingatan akan terjadinya tsunami di Aceh, gempa dahsyat di Jogjakarta dan lain sebagainya.
B.       Tahapan dalam mengingat
Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa lalu, ternyata ada beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk bisa muncul kembali. Atkinson (1983) berpendapat bahwa, para ahli psikologi membagi tiga tahapan ingatan, yaitu:
a.    Memasukan pesan dalam ingatan (encoding).
b.    Penyimpanan ingatan (storage).
c.    Mengingat kembali(retrieval).
Walgito (2004), yang menjelaskan bahwa ada tiga tahapan mengingat, yaitu mulai dari memasukkan informasi (learning), menyimpan (retention), menimbulkan kembali (remembering). Lebih jelasnya lagi adalah sebagai berikut: 
a)      Memasukkan (learning)
Cara memperoleh ingatan pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu :
a.         Secara sengaja ; bahwa sesorang dengan sengaja memasukkan informasi, pengetahuan, pengalaman-pengalamanya kedalam ingatannya.
b.         Secara tidak disengaja ; bahwa sesorang secara tidak sengaja memasukkan pengetahuan, pengalaman dan informasi ke dalam ingatannya. Misalnya: jika gelas kaca terjatuh maka akan pecah. Informasi ini disimpan sebagai pengertian-pengertian.
b)      Menyimpan 
Tahapan kedua dari ingatan adalah penyimpanan atau (retention) apa yang telah dipelajari. Apa yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulakn kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan.
c)      Menimbulkan kembali
Menimbulkan kembali ingatan yang sudash disimpan dapat ditempuh dengan (1) mengingat kembali (to recall) dan mengenal kembali (to recognize). Dari pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga tahap mengingat, yaitu tahap pemasukan informasi dan pesan-pesan kedalam ingatan , tahap penyimpanan ingatan dan tahap mengingat kembali. 
C.      Prinsip dasar dalam mengingat
Seseorang cendrung mengingat (1) informasi yang membantu untuk tetap hidup, (2) sesuatu yang menarik minat (3) sesuatu yang berarti (4) sesuatu yang dilatih (5) sesuatu yang dihubungkan dengan pembelajaran masa lalu. Sementara itu seseorang cendrung melupakan (1) sesuatu yang tidak berarti (2) sesuatu yang tidak melibatkan (3) sesuatu yang tidak dilatih, diulang atau digunakan (4) sesuatu yang terlalu menyakitkan untuk diingat.
Eric Jensen dan Karen Markowitz menyebutkan beberapa prinsif dasar mengingat, yaitu :
  • a.   Keterkaitan pribadi
  • b.  Konsentrasi
  • c.  Persepsi multi indrawi
  • d. Kondisi ketergantungan
  • Mnemonic
  • f.     Suasana hati atau sikap
  • g.    Organisasi mental

  
D.      Strategi mengingat sesuatu yang penting
a.         Keyakinan positif
b.         Pengamatan yang cermat
c.         Pertimbangkan konsep
d.        Prinsip Awal, Akhir dan Tengah (AAT)
e.         Berupaya untuk aktif
f.          Mengelompokkan
g.         Melbatkan emosi
E.       Mempertahankan dan memperkuat ingatan
a.         Tidur yang cukup
b.         Membuat interval pembelajaran
c.         Membuat menjadi penting
d.        Menggunakan
e.         Menyimpan dalam wadah keras
f.          Membentuk sebuah kebiasaan

  

DAFTAR PUSTAKA
Afiatin, T. Belajar Pengalaman Untuk Meningkatkan Memori. Anima, Indonesian Psychological Journal. 2001. Vol. 17. No. 1. 26-35. 

Atkinson, R , Richard, A, Hilgard, E .2000. Pengantar Psikologi. Jilid 1, Edisi 8. Penerjemah : Agus, D, Michael, A. Jakarta : Penerbit Erlangga. 

Chaplin, J. P. 2005. Kamus Lengkap Psikologi, Edisi 1, Cetakan 10. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Ismoyo, Dina A.W. 2006. Pengaruh Musik Instrumental Terhadap Memory Jangka Pendek. Skripsi. (Tidak Diterbitkan).

Mahmud, 2010, Psikologi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia

Matlin, M. W. 1998. Cognition. Fourth Edition. Florida : Harcourt Brase & Company.