Kuliah Analisis Real

Mata Kuliah untuk meningkatkan kemampuan analisis khususnya yang berkaitan dengan bilangan Real (nyata).

Kuliah Persamaan Differensial

Mata Kuliah untuk menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan Persamaan Diferensial.

Kuliah Teori Bilangan

Mata Kuliah untuk pengembangan pengetahuan tentang bilangan khususnya yang berkaitan dengan Bilangan Bulat.

Dunia Komputer

Pengetahuan tentang Dunia Komputer disertai Trik dan Service.

Dunia Pendidikan

Pendidikan Dasar, Menengah dan Perguruan Tinggi serta Teori-teori Kependidikan.

Selasa, 03 Januari 2012

Bagaimana mengembangkan pembelajaran berbasis komputer dan TIK di sekolah bertaraf international

Abstrak
Salah satu amanat undang-undang yang menekankan pada penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional telah memberikan kesempatan kepada setiap daerah untuk ikut serta dalam pengembangan pendidikan dalah ranah internasional. Upaya tersebut tidak serta merta dilakukan oleh pihak sekolah saja, akan tetapi peran serta pemerintah dan masyarakat juga sangat diperlukan guna menunjang pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaan sekolah bertaraf internasional tersebut khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran sangat ditekankan untuk menggunakan pembelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi Dan Komunikasi). Dalam penggunaan TIK tersebut tentu tidak lepas dari peran serta komputer sebagai salah satu media yang dapat dimanfaatkan oleh guru sesuai tuntutan undang-undang.
Komputer tidak hanya dapat digunakan sebagai alat dikantor saja, akan tetapi komputer saat ini sudah banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan terlebih dengan adanya sistem komunikasi jarak jauh yang melibatkan jaringan komputer seperti internet. Sistem komunikasi seperti internet tersebut sudah banyak dimanfaatkan dalam proses pembelajaran baik saat dikelas maupun sebagai upaya untuk mengupayakan pembelajaran mandiri bagi siswa.
Pengembangan penggunaan TIK atau dalam istilah inggris disebut sebagai ICT (information comunication and teknologi) dapat dilakukan dengan menggunakan pembelajaran berbasis komputer, multimedia interaktif, pembelajaran berbasis web dan lain sebagainya. Pengembangan tersebut tidak hanya berlaku untuk mata pelajaran komputer saja, akan tetapi berlaku untuk semua mata pelajaran sesuai dengan tuntutan undang-undang.

  1. A.    Pendahuluan

Pada tahun 90-an banyak sekolah-sekolah yang didirikan oleh suatu yayasan dengan menggunakan identitas internasional, akan tetapi tidak jelas kualitasnya. Hal tersebut merupakan salah satu hal yang melatar belakngi program sekolah bertaraf internasional yang dikembangkan di indonesia saat ini. Perlunya membangun sekolah berkualitas sebagai pusat unggulan (center of exelence) pendidikan juga merupakan salah satu hal yang melatar belakangi pengembangan SBI.Sistem Pendidikan
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 (sistem pendidikan Nasional) pasal 50 ayat 3 menyebutkan :“Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurangkurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional”. Undang-undang tersebut telah memberikan kesempatan kepada setiap daerah untuk mengembangkan pendidikan bertaraf nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan indonesia dalam kancah internasional.
Pelaksanaan undang-undang di atas dituangkan dalam 8 standar nasional pendidikan (SNP) dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju. Salah satu standar dari 8 standar pendidikan nasional tersebut adalah standar proses. Standar proses untuk sekolah bertaraf internasional mengatur bagaimana pengembangan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi lulusan yang sesuai dengan negara manju (internasional).
Salah satu bagian dari pengembangan proses pembelajaran tersebut adalah pembelajaran berbasis TIK (Teknologi informasi dan komunikasi). Kriteria pembelajaran berbasis TIK tersebut tidak hanya berlaku untuk beberapa mata pelajaran saja, akan tetapi berlaku untuk semua mata pelajaran. Pengembangan pembelajaran berbasis TIK ini sangat ditekankan dalam mengembangkan sekolah bertaraf internasinal baik dengan penggunaan komputer, interner maupun media-media teknologi dan komunikasi yang lain.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini, memberikan peluang baru kepada dunia pendidikan untuk mengembangkan model-model pembelajaran baru untuk menutupi kelemahan-kelemahan yang muncul dari pelaksanaan pembelajaran tatap muka.  Dari sisi proses, TIK dapat menutup kelemahan keterbatasan ruang dan waktu, sedangkan dari sisi konten, TIK menawarkan pemahaman konten yang lebih mudah dicerna peserta didik.   Misalnya, bentuk kompleks suatu pengetahuan, dapat disederhanakan dengan simulasi TIK, bentuk-bentuk jasad  renik dapat dibesarkan menggunakan TIK sehingga mudah dilihat, bentuk-bentuk besar dapat dikecilkan dengan TIK sehingga dapat dibawa di depan peserta didik, dan aktivitas yang berbahaya dapat disajikan dengan TIK sehingga tidak membahayakan.
Pembelajaran matematika akan sangat terbantu dengan pembelajaran berbasis TIK tersebut karena visualisasi dari sifat abstrak matematika akan lebih tinggi selain itu kemudahan dalam membangun kemampuan siswa akan lebih mudah karena dalam setiap pembelajaran diikuti dengan penggunaan teknologi yang saat ini sudah berkembang dengan pesat seperti penggunaan animasi dan lain sebaginya.
  1. B.     Pembahasan

1.      Pengertian pembelajaran matematika berbasis TIK
Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. TIK berperan sebagai alat bantu bukan sebagai subyek utama. Dalam pembelajaran berbasis TIK, TIK berperan sebagai media penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Terdapat dua unsur penting dari proses transfer ilmu pengetahuan tersebut yaitu unsur media dan pesan yang disampaikan melalui media tersebut.
Unsur media menggambarkan TIK sebagai jaringan infrastruktur yang menghubungkan pendidik dengan peserta didik, sedangkan unsur pesan menggambarkan konten pembelajaran digital.
Pembelajaran berbasis TIK, tidak menghilangkan konteks awal pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka di dalam ruang kelas melainkan melalui beberapa tahapan evolusi sesuai kondisi sekolah. Pada sekolah yang baru merintis pembelajaran berbasis TIK, pembelajaran digambarkan sebagai proses tatap muka di dalam kelas dengan konten digital sebagai suplemen. Pada tahap ini guru sebagai penyampai materi. Konten digital yang disampaikan hanya bersifat tambahan sehingga tidak wajib disampaikan. Proses pembelajaran dibatasi oleh ruang dan waktu.
Pada tingkat yang lebih tinggi, pembelajaran berbasis TIK digambarkan sebagai proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas dengan konten digital sebagai komplemen. Pada kondisi ini guru masih sebagai penyampai materi. Beberapa konten digital wajib disampaikan karena masuk ke dalam struktur kurikulum, sedangkan proses pembelajaran masih dibatasi ruang dan waktu.
2.      Komputer sebagai salah satu media pengembangan berbasis TIK
Komputer yang merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi sudah mulai dikenal sejak abad 19. Pada awalnya komputer diciptakan dengan tujuan untuk menciptakan mesin perhitungan yang otomatis (Sharp, 1996). Edwar Humby dalam bukunya yang berjudul “Computers” mendefinisikan komputer sebagai “an electronic machine that processes data under the control of stored programs“. Komputer adalah alat elektronit yang dapat mengelolah data dengan perantaraan program dan dapat memberikan/menampilkan hasil pengolahannya (Suryanto dan Rusmali, 1985). Sedangkan dalam buku yang berjudul “Computer Annual” mendefinisikan komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas, yaitu menerima (masukan), memproses input tersebut sesuai dengan programnya, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahannya, serta menyediakan output (keluaran) dalam bentuk informasi (Sanusi, 1997).
Dalam dunia pendidikan, komputer memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajara, khususnya dalam pembelajaran matematika. Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan siswa dapat dipresentasikan melalui simulasi komputer. Hal ini tentu saja akan lebih menyederhanakan jalan pikir siswa dalam memahami matematika. Dengan demikian proses pembelajaran matematika dapat dilakukan guru dengan memberdayakan komputer. Latihan dan percobaan-percobaan eksplorasi matematik dapat dilakukan siswa dengan komputer. Selain itu program-program sederhana yang dapat dipelajari siswa dapat digunakan dalam penanaman dan penguatan konsep, membuat pemodelan matematika dan menyusun strategi dalam memecahkan masalah
3.      Mengembangkan pembelajaran matematika berbasis TIK
Dalam bukunya bertajuk Effective TeachingEvidence and Practice, Daniel Muijs dan David Reynolds menjelaskan beberapa hal tentang kecakapan ICT. Bagaimana ICT dapat membantu siswa belajar? Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Pertamapresenting information. ICT memiliki kemampuan yang sangat luar biasa untuk menyampaikan informasi. Ensiklopedia yang jumlahnya beberapa jilid pun dapat disimpan di hard disk. Bahkan kini telah lahir google0earth yang dapat menunjukkan kepada kita seluruh kawasan di muka bumi kita ini dari hasil foto udara yang amat mengesankan. Dengan membuka www.google.com, data dan informasi akan dengan mudah kita peroleh. Mau membuat grafik dan tabel? Itu sangatlah mudah. Komputer akan dengan senang hati membantu peserta didik untuk membuatkan grafik dan tabel secara otomatis, dengan hanya memasukkan data sesuai dengan yang kita inginkan.
Keduaquick and automatic completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin kita dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan otomatis. Mau membuat grafik, membuat paparan yang beranimasi, dan sebainya, dengan mudah dapat dilakukan dengan bantuan komputer.
Ketigaassessing and handling information. Dengan komputer yang dihubungkan dengan intenet, kita dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan informasi dengan mudah dan cepat. Melalui jaringan internet, kita dapat memiliki website yang menjangkau ujung dunia mana pun. Jangan heran, anak-anak kita dapat dengan mudah melakukan cheating atau ngobrol dengan temannya yang berada entah di belahan dunia mana.
Masih banyak lagi manfaat yang dapat kita ambil dari penggunaan ICT dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kemampuan dalam bidang teknologi informasi haruslah dikuasai sebaik mungkin oleh generasi muda kita melalui pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi
Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya. Contoh penggunaan internet ini adalah digunakan oleh Universitas terbuka dalam penyelenggaraan Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping siswa mendapat modul untuk proses belajar mengajar dia juga dapat mengakses informasi melalui internet.
Terdapat beberapa bentuk interaksi pembelajaran berbasis komputer (PBK), yaitu bentuk latihan dan praktek (drill and pratice), tutorial, permaianan (game), simulasi (simulation), penemuan interaktif, presentasi atau demonstrasi, komunikasi tes, sumber informasi, dan pemecahan masalah (problem solving). (Kusumah, 2006:398).
Dalam kegiatan latihan, komputer memberikan soal-soal mengenai suatu topik untuk dipecahkan oleh peserta didik dan komputer memberikan umpan balik berdasarkan respon peserta didik tersebut. Kegiatan tutorial dimaksudkan untuk mengajarkan informasi baru mengenai suatu topik pelajaran. Permainan dapat berfungsi sebagai penyaji bahan pelajaran baru atau juga sebagai penguat terhadap pelajaran yang telah diperoleh peserta didik melalui kegiatan lain. Dalam simulasi atau permodelan, komputer menyediakan simulasi atau model suatu konsep atau kejadian untuk diberi masukan oleh peserta didik dan komputer akan memberi respon terhadap masukan tersebut sebagaimana sistem yang sesungguhnya akan bertindak.
Pola tutorial interaktif diwujudkan dalam bentuk menampilkan suatu materi melalui komputer sebagai alat untuk mengetahui penguasaan dan pemahaman peserta didik dalam topik tertentu, memberi penguatan terhadap respon peserta didik yang tepat, mendiagnosa kekeliruan, menyediakan pilihan bagi peserta diidk dengan bakat yang berlainan. Peserta didik dilatih berpikir melalui pemberian stimulus pertanyaan yang membuat peserta didik berkonsentrasi pada materi yang disajikan.
Pola tutorial dalam bentuk bahan ajar interaktif disusun secara sistematis peserta didik memahami konsep melalui teks, hiperteks dan hipermedia. Melalui hiperteks, tulisan dan materi disajikan dalam bentuk animasi secara non-linear sehingga akan kelihatan lebih hidup dan bervariasi. Hipermedia menggunkan beragam jenis media yang terhubung dalam suatu sistem yang membolehkan penggunanya untuk menggunkan berbagai media lainnya secara non-linear. Hanya saja model tutorial harus memperhatikan tingkat kesulitan materi (difficulty level), materi prasyarat (prerequisite) dan keterbatasan materi (readability). (Kusumah, 2006:399).
Eisenberg dalam Sugilar (1996) mengajukan karakteristik PBK, yaitu: (1) Peserta didik dimungkinkan untuk belajar kapan saja; (2) Peserta didik tak dapat melanjutkan belajar tanpa permasalahan yang menyeluruh pada materi yang dipelajari; (3) Terdapat respon yang segera terhadap setiap pertanyaan yang diberikan peserta didik; (4) Jika peserta didik menjawab salah dan memalukan maka tak ada orang lain yang tahu; dan (5) Memungkinkan setiap peserta didik berperan serta dalam proses belajar, dan tak ada kemungkinan pelajaran di dominasi oleh segelintir orang.
Manfaat pembelajaran berbasis komputer: (1) Meningkatkan interaksi peserta didik dalam pembelajaran melalui pengelolaan tanggapan peserta didik dan umpan balik berdasarkan tanggapan tersebut; (2) Individualisasi belajar yang memperhatikan kemampuan awal dan kecepatan belajar peserta didik; (3) Efektivitas biaya karena dapat direproduksi dan disebarkan dengan biaya rendah; (4) Meningkatkan motivasi belajar karena peserta didik dapat mengendalikan pembelajaran dan mendapat umpan balik yang segera; (5) Kemudahan untuk mencatat kemajuan peserta didik dalam menguasai materi yang diberikan; dan (6) Terjaminnya keutuhan pelajaran karena hanya topik yang perlu saja yang dituangkan dalam program komputer, sedangkan topik yang tidak relevan secara sengaja tidak disajikan. (Hannafin dan Peck, 1988 dalam Sugilar, 1996).
Kendala penerapan PBK diantaranya adalah: (1) Sangat bergantung pada kemampuan membaca dan keterampilan visual peserta didik; (2) Membutuhkan tambahan keterampilan pengembangan di luar keterampilan yang dibutuhkan untuk pengembangan pembelajaran yang lama; (3) Memerlukan waktu pengembangan yang lama; (4) Kemungkinan peserta didik untuk belajar secara tak sengaja (intidental learning) menjadi terbatas; dan (5) Hanya bertindak berdasarkan masukan yang telah terprogram sebelumnya, tidak dapat bertindak secara spontan. 
Kendala-kendala tersebut dapat diminimalkan dengan: (1) Menggabungkan PBK dengan peralatan lain seperti video disc dan audio disc sehingga tidak terlalu bergantung pada tampilan layar computer; (2) Memilih paket PBK yang sudah dikembangkan pihak lain untuk menghindari lamanya waktu dan keterampilan mengembangkan PBK sendiri, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran dan karakteristik pembelajaran peserta didik; dan (3) Menempatkan PBK sebagai tambahan dalam kegiatan belajar yang melibatkan tutor dan bahan yang tercetak. (Hannafin & Peck, 1988 dalam Sugilar, 1996)
  1. C.    Penutup

Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. TIK berperan sebagai alat bantu bukan sebagai subyek utama. Dalam pembelajaran berbasis TIK, TIK berperan sebagai media penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Terdapat dua unsur penting dari proses transfer ilmu pengetahuan tersebut yaitu unsur media dan pesan yang disampaikan melalui media tersebut.
Dalam dunia pendidikan, komputer memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajara, khususnya dalam pembelajaran matematika. Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan siswa dapat dipresentasikan melalui simulasi komputer. Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Kusumah, Yaya S. 2006. Studi Tentang Penerapan Model Pembelajaran Matematika Berbasis Komputer Tipe Interaksi Tutorial Dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa (Makalah) dalam Prosiding Konferensi Matematika XIII. Semarang: Jurusan Matematika FMIPA Unnes bekerjasama dengan Badan penerbit Universitas Diponegoro. 

Sanusi. U 1997. Buku Pelajaran Komputer Untuk SMK Tingkat I. Jakarta: Erlangga

Sharp. V. 1996. Computer Educational for Teacher. Dubuque (USA): Times Mirror Higher Education Group Inc

Sugilar. 1996. Hubungan literasi komputer dengan sikap terhadap pembelajaran berbantuan komputer (tesis). PPS - IKIP Jakarta. 

Suyitno, Amin, dkk. 1997. Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang: FMIPA Unnes.

Yaniawati, R. Poppy. 2000. Penerapan E-Learning Dalam Pembelajaran Matematika Yang Berbasis